Life is Strange, yang dirilis oleh Dontnod Entertainment dan Square Enix pada Januari 2015, membawa angin segar dalam genre game petualangan naratif.
Sebagai Max Caulfield, siswa berusia 18 tahun di Blackwell Academy, pemain tidak hanya diajak menyelami drama kehidupan SMA Amerika, tetapi juga diberi kekuatan untuk memanipulasi waktu—menciptakan pengalaman bermain yang unik dan mendalam.
Cerita dan Narasi
Cerita dimulai dengan adegan yang mengejutkan: Max terbangun di tengah badai dahsyat yang mengancam kota, sebelum tiba-tiba tersadar di kelasnya.
Permainan kemudian mengajak pemain menjelajahi kehidupan SMA yang terasa sangat otentik, dengan drama remaja yang familiar namun tetap memikat. Dialog antar karakter terasa natural dan sesuai dengan kehidupan remaja masa kini, meski terkadang sinkronisasi gerakan mulut dengan suara kurang sempurna.
Yang membuat ceritanya istimewa adalah bagaimana setiap keputusan pemain memiliki konsekuensi, baik untuk episode yang sedang dimainkan maupun episode selanjutnya. Hal ini menciptakan pengalaman yang sangat personal—setiap pemain bisa mendapatkan hasil yang berbeda berdasarkan pilihan mereka.
Visual dan Audio
Meski dari segi grafis mungkin tidak se-menawan judul AAA lainnya, Life is Strange mengkompensasinya dengan gaya visual art yang memukau dan pencahayaan yang tepat.
Detail lingkungan seperti poster, brosur, dan konten digital dalam game menunjukkan kualitas art direction yang tinggi, menciptakan dunia yang terasa hidup dan otentik.
Soundtrack menjadi salah satu kekuatan utama game ini, menampilkan musisi indie berkualitas seperti Mogwai, Amanda Palmer, Local Natives, dan Syd Matters. Setiap lagu dipilih dengan cermat untuk memperkuat atmosfer remaja dan momen-momen emosional dalam game.
Gameplay dan Mekanik
Fitur manipulasi waktu menjadi inti dari gameplay Life is Strange. Kemampuan untuk “rewind” tidak hanya menjadi gimmick, tetapi terintegrasi dengan baik dalam puzzle dan pengambilan keputusan.
Pemain diberi kebebasan untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan berbagai objek, menciptakan pengalaman investigasi yang mendalam.
Sistem puzzle dalam game dirancang dengan cerdas, menggabungkan mekanik rewind dengan pengumpulan informasi dari episode-episode sebelumnya. Meski beberapa adegan terasa “dipaksakan” untuk mengikuti alur tertentu, secara keseluruhan gameplay tetap memberikan kebebasan yang cukup untuk pemain.
Keunikan dan Aspek Lain
Life is Strange berhasil memadukan elemen supernatural dengan drama remaja secara meyakinkan.
Game ini mendorong pemain untuk teliti dan rajin menggali informasi—setiap interaksi dengan NPC atau objek bisa menjadi kunci penting untuk cerita ke depan. Ketelitian dalam eksplorasi bisa mengungkap detail cerita yang mungkin terlewat jika pemain terburu-buru.
Kesimpulan
Life is Strange berhasil menghadirkan pengalaman bermain yang menyentuh dan memorable. Perpaduan antara drama remaja, elemen supernatural, dan sistem pilihan yang kompleks menciptakan narasi yang sangat personal.
Meski ada beberapa kekurangan teknis, kekuatan storytelling dan desain gameplay-nya berhasil menciptakan petualangan yang sulit dilupakan.
Game ini sangat direkomendasikan untuk pemain yang menikmati cerita mendalam dengan twist supernatural, puzzle yang tidak terlalu rumit namun mengharuskan pemain berpikir, dan pengalaman gaming yang lebih fokus pada narasi dan pengembangan karakter.
Life is Strange: Petualangan Remaja dengan Twist Manipulasi Waktu
Life is Strange berhasil menghadirkan pengalaman bermain yang menyentuh dan memorable. Perpaduan antara drama remaja, elemen supernatural, dan sistem pilihan yang kompleks menciptakan narasi yang sangat personal.
4.5 / 5
Pros
- Cerita yang mendalam dan emosional
- Soundtrack indie yang memukau
- Sistem pilihan dengan konsekuensi nyata
Cons
- Beberapa puzzle bisa terasa repetitif
- Sinkronisasi lip-sync kurang sempurna
- Beberapa adegan terasa terlalu linear